Teknologi dan Komersialisasi
Teknologi
dan Komersialisasi
Teknologi jarang diumumkan atau
dikomersialkan ke publik karena sulit untuk mengukur biaya pembuatan suatu
teknologi tersebut. Hal itu yang membuat teknologi lebih banyak menggunakan
lisensi daripada komersialisasi. Contoh dari teknologi yang saat ini ada di
pasaran adalah teknologi aplikasi gojek. Ketika teknologi tersebut diketahui
orang, orang akan mudah untuk meniru dan mengembangkannya. Contoh lain adalah
teknologi Handphone. Handphone dulu mahal harganya, sekarang
sudah jadi domain publik dan banyak
yang mengembangkan handphone menjadi smartphone.
Ada beberapa strategi untuk
mengkomersialkan teknologi, diantaranya strategi mitra kerja dari awal.
Strategi mitra kerja dari awal adalah ditawarkannya saham dari awal ke publik
dengan beberapa ketentuan.
Strategy
selection process. Proses pemilihan strategi dapat dilakukan dengan
menciptakan suatu produk dan menguji coba produk tersebut (iterasi). Contohnya pembuatan alat pemanen tandan buah segar. Strategi
yang digunakan adalah strategical alliances.
Awalnya alat bisa melintasi medan yang naik turun, namun tidak bisa belok. Sehingga
dilakukan perbaikan sampe bisa belok, tapi tidak bisa mengambil buah di bagian
bawah. Dan terus dilakukan perbaikan hingga alat bisa mengambil buah di bagian
bawah. Selain itu, perusahaan perlu melihat dari yang sudah ada, informasi harus terus dicari dan ditambah
informasi dari pasar (pasar maunya apa?). Contoh : stir mobil tadinya
berat, sekarang licin. Dulu alergi pake mobil matic, sekarang dicombine.
Contoh lain adalah digital, dulu orang gamau pake digital tapi sekarang mulai
dikembangkan produk berbasis digital. Perusahaan juga perlu melakukan Join negotiation with partner, yaitu
ngembangin teknologi dari partner. Contohnya teknologi robotik.
Comersialisasi
choices. Hal yang perlu diperhatikan adalah Misi perusahaan apa? di luar negeri semua universitas berhubungan
dengan perusahaan atau industri. Harusnya perusahaan atau industri menganggap Perguruan
Tinggi (PT) sebagai partner. Industri
dapat hidup karena pasokan individu yang berkualitas dari PT yang bagus. Visi perusahaan apa? Bisnis philosopy nya gimana? Kompetitor nya bagaimana? Kesempatan bagaimana, ada atau tidak?
Pahami misinya untuk perusahaan atau unit bisnis strategis (SBU) dan
pernyataan identitas (fungsi bisnis, produk&teknologi, pasar tersedia,
kompetitif)
Pahami pula visinya, setelah 5 tahun :
-
Tujuan keuangan : pendapatan, keuntungan
-
Tujuan pasar : pelanggan dapat dilayani, pasarnya
bagus, wilayah geografisnya, dan pangsa pasar.
-
Produk dan pelayanan
-
Image perusahaan, yaitu bagaimana perusahaan
dinilai oleh pelanggan, pesaing, karyawan, dan masyarakat.
Contoh
strategi – Licensing. Visinya : life-style company. Di dalam
strategi komersialisasi, terdapat tahapan
pengembangan teknologi, diantaranya adalah concept
devolepment, business case analysis, prototyping, intelektual property, beta testing, U/L
approval, test market introduction, marketing, dan scale up production. Itulah sebabnya kenapa intelektual
komersil jarang dijual bebas. Karena semua tahap membutuhkan biaya dan
membutuhkan iterasi sehingga akan mengeluarkan dana yang besar. Pemilihan
strategi lisensi umunya digunakan oleh lifestyle
company. Kenapa? Karena perusahaan menerapkan Visioner lifestyle, contohnya ikea
(furniturnya lisensi) dan maspion (alat masak). Hal
yang perlu diperhatikan adalah, apakah hal tersebut berkaitan dengan strategy proses? teknologi mudah ditiru?
teknologinya mudah dikembangkan? Atau
karena teknologinya sangat sederhana? Sehingga semua orang gampang untuk
mengembangkan dan akhirnya kabur, kepemilikannya punya siapa? Tidak jelas. Jadi,
mending dilisensi aja sehingga kepemilikannya adalah kepemilikan si pionir. Contoh
lain adalah obat-obatan dan pangan. Bisa jadi obat-obatan dan pangan yang
sekarang beredar di pasaran terlalu sederhana formulasinya dari sisi si pemilik
atau pembuatan obat/pangan tersebut, tetapi dari sisi keamanannya kalo tidak
dilisensi orang bisa bikin obat palsu dan pangan yang berbahaya bagi kesehatan.
Contoh
strategi – strategic alliances, yaitu menggunakan mitra dari awal
berdirinya perusahaan. Strategi ini
umumnya digunakan oleh perusahaan yang teknologinya harus melalui R&D dan manufacturing yang lama, susah, dan complicated. Perusahaan membutuhkan research untuk mengembangkan produknya. Contohnya
adalah samsung. Perusahaan ini tidak menggunakan lisensi karena mahal untuk
mengembangkannya sehingga tidak mudah untuk ditiru orang, dan potensi untuk
didanai orang (menarik investor) sangat tinggi. Sehingga penting bagi suatu
perusahaan untuk membuat orang mau berinvestasi. Namun sebelum berinvestasi,
orang lain harus memahami concept development
nya.
Contoh
strategi – IPO (Initial Public Offering), visinya adalah High Potential venture (HPV), yaitu merangsang orang untuk investasi
ke produk yang dibuatnya. HPV bukan high
potential profit tapi membuat
semua orang mau sharing dan investasi
karena potensinya banyak. Dimulai dari konsep dan pengembangan produk yang
baik, sehingga orang melihat bahwa produk tersebut dapat “menghasilkan”.
Challenge
untuk teknologi / komersialisasi : membuat semua orang bisa
melihat potensinya. Berfokus pada daya tarik pasar. Pengelolaan yang baik.
Adanya hambatan regulasi. Menghindari teknologi push. Akses modal. (Technology push : merangsang orang mendevelop teknologinya)
Komentar
Posting Komentar