IDEA GENERATION
IDEA GENERATION
Kita harus mengeluarkan semua ide yang ada dalam
diri kita karena tidak ada ide yang salah. Ide inovatif adalah ide yang baru, memiliki
manfaat dan menyebabkan perubahan di dalam masyarakat. Ada 2 cara berpikir
untuk menentukan ide, yaitu divergent (melebar), adalah mencari
sebanyak-banyaknya ide untuk menyelesaikan masalah dan convergent, yaitu
mencari ide mana yang paling potensial untuk digunakan.
Pemikiran divergent diantaranya adalah menentukan
tujuan, memunculkan ide, berpikir seluas mungkin, tidak berpikir bahwa kita
tidak bisa mengerjakan sesuatu, dan tidak menyalahkan atau menghakimi ide.
Ada beberapa teknik untuk memunculkan ide yang ada
dalam diri kita, yaitu berkaitan dengan kreatifitas. Kreatifitas sering
dihubungkan dengan inovasi dan seni. Kreatifitas adalah menemukan
koneksi-koneksi baru. Untuk berpikir
kreatif, diperlukan suatu keingintahuan yang tinggi. Kreatifitas terkait mencari
hubungan-hubungan dan ketika ada stimulus (ada yang berasal dari dalam dan
luar) akan muncul benang-benang untuk menyatukannya (Lihat ilustrasi gambar). Sebagai contoh, suatu perusahaan
wajib melakukan conference untuk
memunculkan stimulus. Begitupun para dosen, pertanyaan-pertanyaan dari
mahasiswa membantu dosen memperbaiki bahan kuliah yang akan diberikan. Selain itu,
dosen juga perlu membuat suatu conference
untuk memunculkan stimulus baru. Dengan kata lain, kita perlu memunculkan komunitas
baru agar tidak bosan dan dapat memunculkan stimulus.
Gambar 1 Ilustrasi benang-benang ide
Ada berbagai metode yang dapat dilakukan untuk
membuat koneksi, diantaranya adalah mencoba menggali memori yang tersimpan di
otak kita untuk memberikan stimulus, melakukan suatu observasi, menganalisa
frustasi (apa yang membuat pengguna frustasi?), melakukan adopsi dan adaptasi (contoh
: menggunakan botol untuk menyediakan kebutuhan air bersih), lakukan combine idea, mencari kesamaan (solusi
apa yang sama?).
Ide yang baru terkadang muncul untuk memperbaiki
ide yang sudah ada. Misalnya, dulu handphone
bentuknya besar, saat ini lebih kecil dan slim. Contoh lainnya adalah dengan merubah ingredient suatu bahan pangan
dan menghapus proses yang tidak
perlu.
Metode lain yang dapat dilakukan adalah scamper, yaitu mensubtitusikan beberapa
hal dari solusi yang sudah ada, melakukan kombinasi, melakukan adaptasi
(beberapa mekanisme), melakukan modifikasi dalam mengambil keputusan, mencari
tujuan (cari solusi yang cocok untuk tujuan tertentu), eliminate (menghapus solusi yang tidak cocok), dan merubah-rubah ide (reverse/rearrange).
Metode selanjutnya adalah brain storming, yaitu memunculkan ide sebanyak-banyaknya. Di dalam brain storming kita mencari kuantitas. Kita
tidak boleh menghakimi ide orang lain. Setelah brain storming dilakukan, maka selanjutnya dilakukan clastering.
Metode lain adalah dig deeper, yaitu bertujuan untuk memperoleh inspirasi atau stimulus
atau prospektif baru terkait permasalahan yang ada. Kita harus mengidentifikasi
apa kekurangan dan kelebihan ide yang sudah didapatkan.
Komentar
Posting Komentar