media sosial tempat orang-orang pamer

Sekarang, orang-orang udah banyak kehilangan moment yang sebenarnya karena mereka sibuk mengabadikan moment tersebut dalam sebuah "foto" dan "video". Sejak awal tahun 2016 lalu, gw mencoba untuk uninstall instagram (ig) gw. Yah.. walaupun masih sesekali gw install ulang sih karena gatel pengen buka ig hehe :D. 

kenapa gw uninstall??

karena gw merasa gw udah dijajah sama sosial media, terutama instagram. sehari gak buka ig, rasanya kayak ada yang kurang. Sekalinya buka ig, gak cukup cuma semenit dua menit, bahkan berjam-jam tanpa terasa. apa efeknya? gw gak belajar, yang tadinya mau beresin kamar jadi gak jadi. tadinya mau mandi, tapi nanti dulu ah. tadinya mau nyuci, gak jadi. tadinya mau kirim email, ditunda. tadinya mau ngerjain tugas, lupa. tadinya mo makan, gak jadi. akhirnya bangun kesiangan, kerjaan terbengkalai, sholat ditunda-tunda, dan banyak hal yang seharusnya dikerjakan jadi gak dikerjakan. 

setelah dipikir2.. apa sih untungnya buka ig? 

yang ada, setelah gw buka ig, gw jadi merasa kurang bersyukur dengan kehidupan gw. gw sibuk memikirkan "enak ya dia.." "seneng banget sih bisa gitu.." "andaikan gw kayak dia".. demi melihat orang-orang yang nge-post foto2 atau video2 di ig dengan teman2 mereka, keluarga mereka, surprise, liburan, jalan2, makanan, dan banyak lagi. Secara gak langsung, dengan melihat video dan foto2 orang di ig, gw jadi membandingkan kehidupan gw dengan kehidupan orang lain. padahal, bener kata tere liye, apa memang se-bahagia itu? apa memang se-senang itu? cuman kita sendiri yang tau.

bahkan sekarang, kehidupan pribadi dari bangun tidur sampe tidur lagi (yang menurut gw itu privasi), orang-orang justru bangga dan "memamerkan" itu semua ke orang banyak. pamer?? iya. apalagi kalo bukan pamer? orang2 cenderung selalu ingin mendapatkan penilaian orang lain. ingin terlihat paling bahagia sedunia, paling beruntung sedunia, paling sedih sedunia, paling segala-galanya. gw setuju sama tere liye, kalau sekarang kebahagiaan seseorang hanya diukur dari banyaknya "like" dan "coment" dari orang lain.  gak cuman ig,  tapi juga yang lain (ig,twitter, facebook, path, dll).

kalo orang suka pamer foto makanan dan minuman enak dan (apalagi) mahal, gw suka sedih aja. bahkan gw suka sebeel banget ngelihat orang2 terutama cewek2 yang "SENGAJA" gak ngabisin makannya kalo lagi makan di mall atau cafe karena gengsi. kenapa? karena gw juga sering melihat orang yang kurang beruntung yang makan aja susah, apalagi makan enak? so, you know what i mean.
.
.
.
.
.
hey.. yang baca ini jangan keburu tersinggung. karena gw sebenernya juga sedang membicarakan diri gw sendiri.









Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perjalanan “Ngeteng” dari Lampung (Way Abung) ke Bogor (Dramaga)

IDEA GENERATION

PROSES DAN STRATEGI KOMERSIALISASI TEKNOLOGI